Diberdayakan oleh Blogger.

KOMSEL UNTUKKU DAN UNTUK MU


Kaka komsel mu siapa? Bahan komsel mu sudah sampai mana?  Temen komsel mu siapa? Kamu mau

Komsel komsel dan komsel sebenernya apa komsel?

Komsel itu sebenernya adalah kelompok kecil dimana terdapat kumpulan orang-orang yang karena menyadari akan kasih karunia Allah dalam hidup mereka, bertemu untuk mendalami firman Tuhan , berbagi pengalaman serta saling mendukung dan mendoakan antara satu dengan yang lain dalam proses pemulihan karakter dan pertumbuhan menjadi serupa seperti Kristus

“Selain belajar Firman, dari komsel bisa dapat apa lagi ya?

Selain mendalami Firman Tuhan , aku dan kamu bisa mengetahui tujuan hidup dari sekarang, mencari tau apa yang mau Tuhan nyatakan dalam hidup kita, perubahan milai-nilai hidup , berbagi kisah hidup dengan saudara seiman, kita juga bisa cerita keluh kesah dan persoalan kita, bisa jadi kita menemukan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi, dan jangan khawatir kerahasiaan di masing -masing komsel
  • Komsel bukanlah kelompok yang terdiri dari orang-orang “SUCI” yang hobby abaca Alkitab dan  sangat religius, NO NO BIG NO ! Komsel itu dimulai hanya berbekal hati yang mau mengenal  Kristus dan bersedia dibentuk semakain serupa dengan DIA, siapapun kamu, apapun latarbelakangmu, sebesar apapun daosamu di masa lalu , kamu sorang rohani atau tidak rohani , selama kamu punya hati untuk mengenal dan mau diubahkan MAKA KOMSEL ADALAH PILIHAN
  • Komsel bukan melulu soal bahan Alkitab , bahan memang penting tapi yang jauh lebih penting adalah tentang pertumbuhan iman dan karakter
  • Komsel sama pentingnya dengan kegiatan kampus yang lain, karena disini kita belajar kepemimpinan , komunikasi ,analisis masalah dan integritas Jadi itulah penjelasan singkat tentang komsel, masihkah ada keraguan di hatimu
Tunggu apa lagi? Mari kita berkomsel

#KOMSELUNTUKKUDANUNTUKMU

Sunday Motivation #7: "Kedua Mata Mama"

Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, seorang anak laki-laki bernama Tiros meluluskan pendidikannya di SMA, namun sayang pada saat kelulusannya dia tidak pernah menyertakan atau mengajak ibunya. Tiros merupakan satu-satunya anak yang dimiliki oleh ibu Suti, dan anugrah dari Tuhan yang sangat berharga bagi diri ibu Suti.

Ayah Tiros meninggal dunia saat dia masih dalam kandungan, hanya Tiroslah yang menjadi tumpuan hidup ibunya sehingga dia kuat untuk menjalani hidup. Pada suatu saat Tiros berkata pada ibunya : “ Ibu, aku malu sama teman-temanku, mereka memiliki ibu yang sempurna secara fisik dan mereka bangga terhadap ibu mereka, tapi aku bu, mengapa aku memiliki ibu yang buta. Andai saja aku tau, aku dilahirkan oleh seorang ibu yang buta maka aku lebih memilih untuk tidak dilahirkan”
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya ibu Suti berkata :
“ Nak, ibu memang buta, tetapi walaupun kau malu dengan keadaan fisik yang ibu miliki, ibu tetap sayang padamu nak.

Tiros pun menjawab : “ Bu, semua teman-temanku selalu menghinaku, bahkan tidak ada satu perempuan pun yang suka padaku karena melihat fisik ibu yang tidak sempurna. Mereka takut jika kelak menikah denganku anak kami juga akan cacat, buta seperti ibu ”. Mendengar perkataan anaknya ibu Suti begitu terpukul dan menangis, namun demikian ibu Suti tetap sayang dengan anaknya Tiros dan tak henti-hentinya ibu itu berdo’a untuk anaknya.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, akhirnya Tiros menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknik.

Betapa bangganya hati ibu Suti mendengar anaknya akan diwisuda dan menjadi seorang Insinyur, tak sia-sia pengorbanan ibu Suti selama ini dengan berjualan di pasar untuk menyekolahkan Tiros, tak kenal lelah bu Suti berkerja walaupun dalam keadaan matanya yang buta. Sampailah saat yang ditunggu-tunggu, saat Tiros dan yang lainnya akan diwisuda. Teman-teman Tiros berserta orang tuanya dan keluarga berkumpul menantikan acara dimulai, tetapi ibu Suti sama sekali tidak diajak Tiros untuk menghadiri wisuda tersebut.

Akhirnya ibu Suti datang sendiri ke acara tersebut, sesampainya ditempat Tiros akan diwisuda, betapa bahagianya hati sang ibu Suti mendengar nama anaknya dipanggil kedepan dengan nilai terbaik. Namun tidak Tiros, dia sangat malu terhadap teman-teman dan kekasihnya ketika mengetahui ibunya juga hadir di acara wisuda itu, acara yang seharusnya menurut Tiros membuatnya bahagia.
Pada saat itu, ibunya mendekati Tiros sambil meraba-raba wajah anaknya, dan kekasih Tiros bertanya pada Tiros : “ Siapa perempuan buta itu ? Tiros tidak menjawab dan hanya diam membisu. Akhirnya ibu Suti berkata bahwa dia adalah ibunya Tiros, mendengar ibunya berkata demikian, Tiros akhirnya pulang sebelum acara selesai dan meninggalkan ibunya senidirian.

Setelah acara selesai akhirnya ibu Suti juga pulang kerumah tanpa anaknya Tiros. Namun siapa yang tau kapan ajal akan tiba, ketika hendak menyebrang jalan ibu Suti meninggal dunia. Hanya tas kecil dan sangat lusuh yang selalu dibawa kemanapun ibu Suti saat berpergian. Betapa terkejutnya Tiros ketika pihak rumah sakit mengabarkan bahwa beberapa menit yang lalu ibunya telah meninggal akibat kecelakaan. Dan petugas kepolisian memberikan tas yang dibawa ibunya pada saat menghadiri wisuda, Tiros hanya diam duduk menunggu ibunya yang masih dibersihkan dari sisa-sisa darah yang masih menempel di tubunya.

Pada saat menunggu jenazah ibunya, Tiros membuka tas kesayangan ibunya yang lusuh dan kumal itu. Disana terdapat foto ibunya ketika mengandung Tiros, pada saat Tiros masih bayi, dan betapa terkejutnya Tiros ketika membaca sepucuk surat yang begitu lusuh yang terdapat di dalam tas ibunya.

Tiros membaca surat tersebut, dan didalam surat itu tertulis :
“ Banjarmasin, 12 Oktober 1984, Anaku Tiros yang sangat kucintai, bayi mungilku yang sangat kusayangi, betapa kau sangat berharga di hati ibu nak. Walaupun kau buta dari lahir tetapi ibu sangat menyayangimu, kaulah anugrah terindah yang ibu miliki. Nak, ini adalah surat terakhir yang ibu tulis, karena besok ibu sudah tidak bisa lagi menuliskan kata-kata diatas kertas. Karena besok ibu akan mendonorkan kedua mata ibu untukmu nak, agar kelak kau dapat melihat dan menikmati indahnya dunia, anugrah yang diberikan Tuhan. Nak, suatu saat jika ibu sudah tiada dan kau ingin melihat ibu, berkacalah nak. Karena di matamu, ada ibu yang selalu menemanimu ”.

Akhirnya tanpa terasa air mata Tiros mengalir dan sudah terlambat bagi dirinya untuk membahagiakan ibunya. Tiros teringat dengan semua perbuatan yang ia lakukan terhadap ibunya, dia hanya duduk terdiam tersimpuh di depan kaki ibunya yang telah terbujur kaku. Semua telah terjadi dan kini ibunya telah pergi untuk selama-lamanya.

“dalam hal ini mengajarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, tanpa mengharapkan balasan. Ibu selalu dengan ikhlas memberikan apapun yang dimilikinya termasuk jiwanya sendiri “.

Sumber: line Happy Story

*Sunday Motivation -- terbit setiap Minggu*

Majalah Angel PMK FH UNDIP (Edisi Semester Ganjil) 2015


Majalah Angel PMK FH UNDIP sudah terbit loh! Buat kamu yang kehabisan versi cetaknya, dapat membaca Majalah Angel versi online ya.

Silakan unduh di www.tinyurl.com/MajalahAngel1

Jangan lupa kirim kritik dan saran ya di www.tinyurl.com/kritiksaranANGEL

Tuhan Yesus memberkati :)

Sunday Motivation #6 : "Jika Esok Tak Pernah Datang"



Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, Aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu.

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu melangkah keluar pintu, Aku akan memelukmu erat dan menciummu dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi.

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu memuji, Aku akan merekam setiap kata dan tindakan dan memutarnya lagi sepanjang sisa hariku.

Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit, Untuk berhenti dan mengatakan “Aku mencintaimu” dan bukannya menganggap kau sudah tahu.

Jadi untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang dan hanya hari inilah yang kupunya,  Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu dan kuharap kita takkan pernah lupa.

Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik tua maupun muda. Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang tersayangmu.

Jadi, bila kau sedang menantikan esok, mengapa tidak melakukannya sekarang?
Karena bila esok tak pernah datang, kau pasti akan menyesali hari.

Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seorang yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.

Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini dan bisikkan di telinga mereka, bahwa kau sangat mencintai mereka dan kau akan selalu menyayangi mereka.

Luangkan waktu untuk mengatakan “Aku menyesal”, “Maafkan aku”, Terima kasih”, atau “aku tidak apa-apa”

Dan bila esok tak pernah datang, kau takkan menyesali hari ini.

*Sunday Motivation - - terbit setiap Minggu*

Sumber : IphinCow.com

Sunday Motivation #5 : "Lalat dan Semut"









Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta di atas sebuah tong sampah di depan sebuah rumah. Suatu ketika, anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah. Kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat.
“Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar,” katanya. Setelah kenyang, si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambaikan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka. Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik, demikian terus dan terus berulang-ulang. Hari makin petang, si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan. Esok paginya, nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.
Tak jauh dari tempat itu, nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.
Dalam perjalanan, seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua, “Ada apa dengan lalat ini, Pak? Mengapa dia sekarat?” “Oh.., itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini. Sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu. Namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita.”
Semut kecil itu nampak manggut-manggut, namun masih penasaran dan bertanya lagi, “Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? Kenapa tidak berhasil?”
Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab, “Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama.” Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya, namun kali ini dengan mimik dan nada lebih serius, “Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama tapi mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini.”
Para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.

*Sunday Motivation - - terbit setiap Minggu* 

Sumber : IphinCow.com

Sunday Motivation #4: "Memesan Semangkok Bakmi"


Di suatu siang, pemilik bakmi melihat seorang anak berdiri cukup lama di depan depot bakminya. Melihat hal tersebut, pemilik bakmi lantas bertanya, "Nak, apakah engkau ingin memesan bakmi?" 
"Iya, Pak. Tapi aku tidak punya uang," jawab anak itu dengan malu-malu. 
Melihat wajah anak itu, pemilik bakmi tersenyum dan menjawab, “Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu.”
Anak itu segera makan. Tak lama kemudian, air matanya mulai berlinang.
"Ada apa, Nak?" tanya si pemilik bakmi bingung. “Tidak apa-apa, aku hanya terharu karena seorang yang baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi, sedangkan ibuku sendiri telah mengusirku dari rumah. Kau seorang yang baru kukenal tapi begitu peduli padaku.”
Mendengar ucapan si anak, pemilik bakmi itu berkata “Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini; aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Namun, Ibumu telah memasak bakmi, nasi dan lainnya sampai kamu dewasa. Seharusnya kamu berterima kasih kepadanya.“
Anak itu tertegun mendengar hal tersebut. "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterima kasih. Tapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku tak pernah berterima kasih." 
Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia bergegas pulang. 
Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya berwajah cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yg keluar dari mulutnya adalah "Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam. Kita makan bersama ya." 
Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya dan ia langsung memeluk ibunya.

Kadang, 1 kesalahan membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati setiap hari. Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima. Namun, kepada orang yang sangat dekat dengan kita, kita sering lupa untuk berterima kasih.
*Sunday Motivation -- terbit setiap Minggu.*

Sumber: saatperenungan.blogspot.com

Sunday Motivation #3: "CEO Google dan Kecoa"


CEO Google memiliki kisah inspiratif tentang kecoa. Ah masa iya sih! Kecoa yang menjijikkan itu? Yap.betul! Kecoa yang lantas mengubah banyak hal dari dirinya tentang bagaimana memandang setiap tantangan dalam kehidupan.

Nama Sundar Pichai kini mulai banyak dikenal orang ketika menjabat pimpinan tertinggi raksasa perusahaan Google. Pichai terlahir di Tamil Nadu, India pada tahun 1972. Pichai dikenal oleh karyawan Google sebagai seseorang yang selalu berhasil merealisasikan rencana menjadi kenyataan. Beberapa proyek dia yang sukses yakni browser Chrome, Chrome OS, dan Chromebook.
Sundar Pichai memang dikenal sebagai orang yang ramah, cerdas, dan pekerja keras. Ada sebuah kisah inspiratif dari pidato yang indah oleh Sundar Pichai – seorang Alumni IIT-MIT dan mantan Global Head dari Google Chrome. Apa isi pidato tersebut?
Sundar Pichai berpidato tentang kecoa. Kisah inspiratif dibalik kecoa yang menjijikkan.

Begini ceritanya...
“Di sebuah restoran, seekor kecoa tiba-tiba terbang dari suatu tempat dan mendarat di seorang wanita. Dia mulai berteriak ketakutan. Dengan wajah yang panik dan suara gemetar, dia mulai melompat, dengan kedua tangannya berusaha keras untuk menyingkirkan kecoa tersebut. Reaksinya menular, karena semua orang di kelompoknya juga menjadi panik. Wanita itu akhirnya berhasil mendorong kecoa tersebut pergi tapi … kecoa itu mendarat di pundak wanita lain dalam kelompok. Sekarang, giliran wanita lain dalam kelompok itu untuk melanjutkan drama. Pelayan bergegas ke depan untuk menyelamatkan mereka. Dalam sesi saling lempar tersebut, kecoa berikutnya jatuh pada pelayan. Pelayan berdiri kokoh, menenangkan diri dan mengamati perilaku kecoa di kemejanya. Ketika dia cukup percaya diri, ia meraih kecoa itu dengan jari-jarinya dan melemparkan nya keluar dari restoran.

Menyeruput kopi dan menonton hiburan itu, antena pikiran saya mengambil beberapa pemikiran dan mulai bertanya-tanya, apakah kecoa yang bertanggung jawab untuk perilaku heboh mereka? Jika demikian, maka mengapa pelayan tidak terganggu?
Dia menangani peristiwa tersebut dengan mendekati sempurna, tanpa kekacauan apapun. So, para hadirin..” CEO dari India ini kemudian bertanya:

“Lalu apa yang bisa saya dapat dari kejadian tadi?”
Ia melanjutkan pidatonya..
“Dari tempat saya duduk, saya berpikir.. Kenapa 2 wanita karir itu panik, sementara wanita pelayan itu bisa dengan tenang mengusir kecoa? Berarti jelas bukan karena kecoanya, tapi karena respon yang diberikan itulah yang menentukan. Ketidakmampuan kedua wanita karir dalam menghadapi kecoa itulah yang membuat suasana cafe jadi kacau. Kecoa memang menjijikkan. Tapi ia akan tetap seperti itu selamanya. Tak bisa kau ubah kecoa menjadi lucu dan menggemaskan. Begitupun juga dengan masalah. Atau macet dijalanan, atau istri yang cerewet, teman yang berkhianat, bos yang sok kuasa, bawahan yang tidak penurut, deadline yang ketat, tetangga yang mengganggu, dsb. Sampai kapanpun semua itu tidak akan pernah menyenangkan. Tapi bukan itu yang membuat semuanya kacau. Ketidakmampuan kita untuk menghadapi yang membuatnya demikian.
Yang mengganggu wanita itu bukanlah kecoa, tetapi ketidakmampuan wanita itu untuk mengatasi gangguan yang disebabkan oleh kecoa tersebut.

Disitu saya menyadari bahwa, bukanlah teriakan ayah saya atau atasan saya atau istri saya yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh teriakan merekalah yang mengganggu saya.
Bukanlah kemacetan lalu lintas di jalan yang mengganggu saya, tapi ketidakmampuan saya untuk menangani gangguan yang disebabkan oleh kemacetan yang mengganggu saya.
Reaksi saya terhadap masalah itulah yang sebenarnya lebih menciptakan kekacauan dalam hidup saya, melebihi dari masalah itu sendiri.”

Apa hikmah dibalik kisah inspiratif dari pidato ini?
Kita mengerti, kita tidak harus bereaksi dalam hidup. Akan lebih baik kita harus selalu merespon. Para wanita bereaksi, sedangkan pelayan merespon. Reaksi selalu naluriah sedangkan respon selalu dipikirkan baik-baik. Sebuah cara yang indah untuk memahami ………… HIDUP. Orang yang BAHAGIA bukan karena Semuanya berjalan dengan benar dalam Kehidupannya. Dia BAHAGIA karena Sikapnya dalam menanggapi Segala sesuatu di Kehidupannya Benar! Itulah kira-kira hikmah yang dapat diambil dari sebuah kisah inspiratif dari pidato CEO Google, Sundar Pichai.

Apakah kita juga sama memandang kecoa (baca:masalah) dalam hidup ini?

*Sunday Motivation -- terbit setiap Minggu.*

Sumber: shared on group by Valeri M.P

Sunday Motivation #2: "Kisah Tiga Orang Pekerja"

Suatu kali di siang yang terik, di saat ketiganya tengah sibuk bekerja, melintaslah seorang pria tua.

"Apa yang sedang kau kerjakan?", tanya orang tua itu kepada salah seorang dari antara mereka. Pekerja bangunan yang pertama tanpa menoleh sedikit pun, menjawab orang tua itu dengan ketus.
"Hei orang tua, apakah matamu sudah terlalu rabun untuk melihat. Yang aku kerjakan di bawah terik matahari ini adalah pekerjaan seorang kuli biasa!". Orang tua itu pun tersenyum, lalu beralih kepada
pekerja bangunan yang kedua.

"Wahai pemuda, apakah gerangan yang sebenarnya kalian kerjakan?" Pekerja bangunan yang kedua itu pun menoleh. Wajahnya yang ramah tampak sedikit ragu. "Aku tidak tahu pasti, tetapi kata orang, kami sedang membuat sebuah rumah, Pak." Jawabnya lalu meneruskan pekerjaannya kembali. Masih belum puas dengan jawaban pekerja yang kedua, orang tua itu pun menghampiri pekerja yang ketiga, lalu menanyakan hal yang sama kepadanya.

Maka pekerja yang ketiga pun tersenyum lebar, lalu menghentikan pekerjaannya sejenak, dan dengan wajah berseri-seri berkata.
"Bapak, kami sedang membuat sebuah istana indah yang luar biasa! Mungkin kini bentuknya belum jelas, bahkan diriku sendiri pun tidak tahu seperti apa gerangan bentuk istana ini ketika telah berdiri nanti. Tetapi aku yakin, ketika selesai, istana ini akan tampak sangat megah, dan semua orang yang melihatnya akan berdecak kagum. Jika engkau ingin tahu apa yang kukerjakan, itulah yang aku kerjakan, Pak." jelas pemuda itu dengan berapi-api.

Mendengar jawaban pekerja bangunan yang ketiga, orang tua itu sangat terharu, rupanya orang tua ini adalah pemilik istana yang sedang dikerjakan oleh ketiga pekerja bangunan itu.

Hal yang sama rupanya berlaku pula dalam hidup ini. Sebagian besar orang tidak pernah tahu untuk apa mereka dilahirkan ke dunia. Mungkin karena telah begitu disibukkan oleh segala bentuk "perjuangan", merasa tidak terlalu peduli dengannya. Bisa hidup saja sudah syukur. Sebagian lagi, yang biasanya adalah tipe "pengekor" atau "me too" yaitu orang-orang yang punya pandangan yang samar-samar tentang keberadaan mereka dalam kehidupan.

Namun sisanya yaitu golongan terakhir, biasanya hanya segelintir orang yg menemukan "visi" atau "jati diri" mereka di dunia ini. Mereka adalah orang-orang yang tidak hanya kebetulan lahir, sekedar hidup, bertahan agar tetap hidup, tua karena memang harus tua, kawin lagi jika ada kesempatan, lalu berharap mati dan masuk surga. Namun mereka adalah orang-orang yang hidup dalam arti yang sebenar-benarnya.

Live your life! :)

*Sunday Motivation -- terbit setiap Minggu.*

Sumber: saatperenungan.blogspot.com

- Copyright © PMK Fakultas Hukum UNDIP - Skyblue - Powered by Blogger -